MBAH |
Ada apa ini? Koq kelihatan murung?
|
CUCU |
Ya Mbah, saya tadi lagi asyik ngobrol dengan teman-teman tiba-tiba ingat masalah yang itu tuu Mbah.
|
MBAH |
Kejadian sudah 5 tahun yang lalu masih belum kau lupakan?!? Begini cucuku, manusia itu hidup di tiga waktu: waktu lampau, sekarang dan yang akan datang. Kalau kau memikirkan kejadian lampau, maka seketika itu juga kejadian itu hadir kembali dalam hidupmu. Kalau kau saat itu merasa senang, maka ketika mengingatnya kau juga akan tersenyum walau sendirian. Kalau itu adalah kejadian ketika kau dizholimi, difitnah atau dikhianati, maka kau sekarang akan merasa sedih, marah atau kecewa berat.
|
CUCU |
Jadi saya tidak boleh mengingatnya ya…?
|
MBAH |
Kau tidak boleh mengingatnya, bahkan kau juga tidak boleh membicarakannya. Karena dengan mengingat atau membicarakan, kau mengidupkan kembali kejadian yang sudah dikubur oleh waktu. Cukup kau jadikan sebagai pelajaran yang akan membuat kau justru lebih ngerti, sabar, tegar dan bijaksana.
|
CUCU |
Saya rasanya pengin menghukum orang itu, Mbah.
|
MBAH |
Mau kau apakan orang itu heh…? Mau kau patahkan tangannya, mau kau benturkan kepalanya. Itu hanya akan menimbulkan permusuhan hebat. Orang yang berbuat zholim kan bakal dihukum Allah. Untuk apa kau capai-capai memikirkan hukumannya. Biarlah yang Maha Adil yang akan menghukum mereka. Orang yang mendendam seperti orang minum racun tapi berharap musuhnya mati. Kan itu mustahil?! Mendingan kau memikirkan harapan-harapan dan cita-cita yang ingin kau raih.
|
CUCU |
???
|
MBAH |
Kalau Allah mau, Dia cukup meletakkan rasa sesal di hati orang yang menzholimu. Orang itu bisa susah hidupnya, makan tak enak … tidur ..
|
CUCU |
tak nyenyak. Begitu ya Mbah. Akan saya coba.
|
MBAH |
Tapi kalau kau maafkan, kau baru benar-benar cucu Mbah. Kapan-kapan Mbah akan cerita tentang memaafkan kesalahan, sekarang biar Mbah lanjutkan dulu. Kalau kau terlalu melihat ke masa depan, maka kau akan merasa khawatir. Pernah tidak, kau berpikir bahwa urusan itu sulit sekali, bapak Fulan itu orangnya sulit diajak bicara, akan tetapi setelah kau jalani ternyata urusannya mudah sekali, dan bapak Fulan ternyata orangnya ramah dan mudah dimintain tolong. Pernah tidak?
|
CUCU |
Ya … pernah, Mbah.
|
MBAH |
Kau bangun tidur sudah memikirkan jalanan ke kantor yang macet. Akibatnya kau sudah merasakan capainya macet di jalan meski kau masih berada di atas tempat tidur. Mengingat kejadian di masa lampau akan membuat kau bersedih, mengingat masa depan akan membuat kau khawatir. Akhirnya kau melupakan masa sekarang yang seharusnya kau nikmati dan syukuri. Banyak orang tidak hidup di masa sekarang, kelihatannya mereka bersamamu, padahal mereka hidup di masa lampau, dan sebagian lagi hidup di masa depan.
|
CUCU |
Benar Mbah! Ada orang bilang yesterday is history, tomorrow is mystery, today is a gift.
|
MBAH |
(Opo kae ra mudeng aku)
Ya ya persis… Kau tahu tidak, keuntungan bagi orang yang selalu hidup di masa sekarang?
|
CUCU |
Apa Mbah?
|
MBAH |
Orang yang selalu hidup di masa sekarang, umurnya jadi semakin berkah, harinya jadi semakin panjang, hidupnya semakin produktif, dan yang paling menguntungkan adalah ketika dia wudhu dan sholat, dia bisa melakukannya dalam keadaan sadar, dia sadar sedang mencuci muka, membasuh tangan dll., lalu dia sadar ketika berdiri menghadap Allah, dia sadar ketika ruku’, dia sadar ketika sujud…
|
CUCU |
Sholatnya jadi khusyu’ ya Mbah? Apa benar segampang itu tho, Mbah?
|
MBAH |
Ya coba aja… Semua kan perlu dilatih. Jaman sekarang orang nonton tv sambil sms-an, sambil minum kopi, sambil ngobrol, sambil makan kacang. Coba gimana rasanya? Harusnya dia minum kopi saja sehingga dia bisa merasakan hangatnya kopi, mencium aromanya, merasakan kopi itu mengenai lidahnya, merakan nikmat dan segarnya, merasakan kopi itu memenuhi mulut dan menuruni tenggorokannya, lalu dia menyukuri nikmat ini: alhamdulillaaah... Aduuuh nikmatnya… Aduuuh enaknya…. Hanya secangkir kopi bisa membuat orang yang mau bersyukur bahagia. Lho mana kopiku tadi …?
|
CUCU |
Mbah…, sadar Mbah. Bukanya kan masih lama Mbah?! :-)
|